Tuesday, December 4, 2012

Ristek Gandeng Politeknik Negeri Batam Gelar Workshop Penguatan Budaya dan Etika Kepenelitian, “Membangun Budaya Riset dalam Mendukung Inovasi Flugal”

Ristek Gandeng Politeknik Negeri Batam Gelar Workshop Penguatan Budaya dan Etika Kepenelitian, “Membangun Budaya Riset dalam Mendukung Inovasi Flugal”

Batam sebagai daerah terdepan dan terluar yang sangat strategis letaknya secara geografis, sangat dekat dengan negara Singapura dan Malaysia. Untuk itu Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menggandeng Politeknik Negeri Batam menyelenggarakan acara workshop dengan tema Membangun Budaya Riset dalam Mendukung Inovasi frugal”. Pada hari Rabu, 28 November 2012 acara ini di adakan di Hotel Nagoya Plaza.
Narasumber workshop ini dari Asisten Deputi Budaya dan Etika Kemenristek Dra. Vemmie D. Koswara, MA tentang tema “membangun Budaya Riset Dalam Mendukung Inovasi Frugal”, Direktur Politeknik Negeri Batammengenai “Strategi Penguatan Budaya Riset dan Inovasi pada lembaga Riset Batam”,  dan dari pihak industry Bapak Andreas Ganefriyanto Engineering Manager dari PT. Aker Solution Batam menegani “Potret Potensi dan Peluang Kerjasama dengan Industry”
Pengertian “Inovasi Frugal” yaitu serangkaian kegiatan disain rekayasa kreatif yang menghasilkan produk teknologi inovasi yang sangat murah (ultra-low-cost), kuat dan mudah digunakan yang memenuhi kebutuhan pasar dengan kemampuan ekonomi rendah. Inti dari inovasi frugal ini adalah inovasi menghasilkan produk dengan harga murah dan banyak dibutuhkan oleh orang banyak.
Acara yang dibuka oleh Dra. Vemmie D. Koswara, MA dari Asisten Deputi Budaya dan Etika Kemenristek, beliau memberikan arahan dari bapak Deputi tentang acara workshop ini, “Melalui forum ini diharapkan menjadi ajang untuk menghidupkan penelitian-penelitian, untuk bisa membahas dan mengembangkan industri flugal dan bisa menumbuhkan inovasi yang mendorong daya saing bangsa”.
“Intinya adalah bagaimana kita bisa menghasilkan inovasi para generasi muda, mahasiswa dan masyarakat untuk menjadi peneliti, dan akhirnya selamat berworkshop dan semoga bermanfaat”, Tegas Ibu Vemmie mengakhiri sambutannya.
Acara workshop ini dipandu oleh moderator bapak Muslim Ansori, yang kemudian memperkenalkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya satu persatu. Pemaparan materi yang pertama dilakukan oleh Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto, beliau memaparkan bahwa “Strategi Penguatan Budaya Riset dan Inovasi pada lembaga Riset Batam dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu Rencana induk pengembangan penelitian di Politeknik Negeri Batam, identifikasi tentang kebutuhan di Batam dan kebutuhan nasional dan internasional, lokasi atau lingkungan penelitian”.
“Saat ini beberapa kajian tentang penelitian yang sudah dijalankan di Polibatam diantaranya yaitu tentang kajian daerah terdepan, terluar dan tertinggal, kajian wanita, penelitian daya saing dan manajemen atau ekonomi, dan bidang robotika serta bidang lain terus akan dikembangkan untuk dikaji, tegas Pak Eko.
Polibatam sebagai perguruan tinggi negeri yang berada di lokasi yang strategis ini siap mencetak lulusan yang berkualitas dan kompeten untuk kebutuhan industri dan membelakinya dengan semangat berwirausaha sejak dibangku kuliah.Wujud Tridarma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), Polibatam mengembangkan penelitian-penelitian yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan industri di Batam.
Dari sisi industri sangat detail sekali dikemukanan oleh bapak Andreas bagaimana peran industry khusunya industri yang bergerak di oil and gas ini melakukan risetnya sesuai dengan permintaan para kliennya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ibu Vemmy mengenai bagaimana cara membangun budaya riset inovasi flugal, beliau menyampaikan bahwa “Budaya riset ini harus didukung dengan pendanaan yang cukup, sarana riset yang memadai, Pengetahuan hak cipta dan paten, serta insentif yang baik bagi para peneliti untuk semakin giat meneliti”.
“Kemenristek dalam upaya untuk meningkatkan budaya riset di Indonesia salah satunya dengan diadakan acara ini, serta memacu untuk mengubah cara pandang bahwa riset itu tidak selamanya harus berteknologi yang tinggi dan mahal, namun bisa juga inovasi yang murah dan banyak dibutuhkan di masyarakat, contohnya India, Cina sudah mengembangkan riset tentang inovasi flugal ini, kini saatnya Indonesia mengembangkan. Meski Indonesia sudah banyak yang sudah dibuat produk khususnya cindera mata, namun harus kita kembangkan lagi inovasi lain yang bisa dipatenkan dan bisa dijual ke luar negeri. Tentu dengan hal tersebut akan meningkatkan daya saing kita di dunia internasional, tutur Ibu Vemmy.

Sebelum ditutup acara ini juga diadakan sesi diskusi untuk mengetahui masukan dan pertanyaan dari para peserta yang terdiri dari, mahasiswa, pelaku bisnis, dan perwakilan dari instansi pemerintah di Kota Batam dan provinsi Kepri.
Melalui acara ini kita bisa mengambil manfaat diantaranya bagaimana cara kita menumbuhkan budaya riset dan mengubah cara pandanga kita tentang riset, dan menumbuhkan budaya riset inovasi flugal untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.
Politeknik Negeri Batam sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk turut ikut terlibat dalam acara ini bersama Kemeristek, semoga kerjasama yang baik ini bisa terus kita bina dan ditunggu acara-acara lain bersama kemenristek di Kota Batam.

No comments: