Monday, May 26, 2014
Catatan Menjelang Pilpres 2014
Kapan lagi kita punya Presiden seperti ini???
Calon Sederhana
Bekerja keras
Tidak haus akan uang
Tidak punya hutang
Agama Islam
Lahir dari keluarga yang sederhana bukan keluarga hebat
Tubuh kecilnya yang menggambarkan orang yang tak rakus
Mengabdi untuk ibu pertiwi
Sosok yang mau merasakan rakyatnya yang hidup susah
Merakyat bukan karena apa-apa memang rakyat juga mencintainya
Bukan hanya pencitraan memang kesehariannya begitu
Tak perlu pengawalan ketat, karena garis nyawa sudah di tentukan oleh Allah SWT bukan kerana pengawalan ketat saja.
Sosok ini yang dirasa bisa memberikan sebuah solusi untuk bangsa ini di tengah kian tidak adanya sosok panutan yang sederhana, kini banyak sekali pemimpin yang begaya hedonis sok kaya sok kuasa dengan jabatannya. Berlagak ketika ketemu rakyat begitu kelihatan sekali jurang pemisah antara rakyat dan penguasa.
Kini sudah akan terlihat sosok pemimpin yang tanpa jurang pemisah atasan dan bawahan kecuali karen aiman dan taqwanya serta kinerjanya untuk rakyat.
Namun banyak pihak sudahmulai panas mau menjegalnya dengan berbagai cara, namun Tuhan tidak pernah tidur kepada hambanya. Pasti Indonesia sudah ditakdirkan siapa presidennya...Hanya saja mari kita berdoa siapa itu bisa membawaIndonesia untuk mencapai cita-cita nasional bangsa kita seperti yang tertuang di Pembukaan UUD 1045.
Sukses ....Kesederhanaan akan membawa bangsa Indonesia menjadi maju, bukan hedonis. Hedonis akan membawa bangsa ini menjadi bangsa pencuri di negaranya sendiri.
26-05-2014
Untuk Indonesia Tanpa Politik Adu Domba...
Monday, May 19, 2014
Promosi Jasa Fotografi dan Videografi di Kota Batam
Promosi Jasa Fotografi dan Videografi di Kota Batam
Job Dokumentasi di Singapura |
Memeberikan Promosi menarik bagi anda yang ingin mengabadikan moment special anda, sesuai dengan budget anda.
Paket Pre Wedding Mulai : 1.750.000,-
Fasilitas:
-
Foto
Out Door Lokasi Pilihan (Ocarina, Engku Putri, Welcome Batam, Masjid Raya,
Golden City/ Golden Prawn, Jembatan Barelang, Pantai Tanjung Pinggir, Pantai
Sekilak) Pilih salah satu lokasi
-
Edit
Foto 10 lembar ukuran 10 R, 1 Foto Edit ukuran Besar, tidak Dicetak
-
CD
All Data & Data Edit Foto
*Biaya
Paket Diluar Biaya Transportasi, biaya masuk, akomodasi
*
Menyediakan sewa Baju Kebaya, Gaun, dan Make Up (Diluar Biaya Paket)
Fasilitas :
-
Cetak
Foto 3 Roll (108 Lembar), ukuran 4 R dan Bonus Album Foto
-
Video
2 DVD
-
CD
Data Foto edit dan All Data
-
Kaset
Asli Diberikan
-
Bonus
Cetak Foto 10 R 3 lembar
-
Bonus
Cetak Foto 10 R dan bingkai
Ayo
segera order ke kamiBuaya Studio
HP : 085264686864
Mail : ridwan_videoeditor@yahoo.com
PIN BB : 2705AE25
Kami
terpercaya menangani event lokal, nasional , hingga internasional sejak tahun
2008. Kami juga melayani jasa liputan luar Kota Batam, dan Luar Negeri
Buaya
Studio, Dengan Seni....
Friday, May 16, 2014
Politik Adu Domba, Musuh Indonesia untuk Adil, Makmur, dan Sejahtera
Politik Adu Domba,
Musuh Indonesia untuk Adil, Makmur, dan Sejahtera
Oleh Ridwan Purwanto
Pengamat Komunikasi Antar Budaya
Jika mendengar Politik Adu Domba,
sebagian besar bangsa Indonesia pasti mengetahuinya. Bagaimana tidak dengan
politik ini kita mengalami dijajah 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 Tahun oleh
Jepang.
Pengertian Adu Domba atau dikenal
juga sebagai politik pecah belah dalam bahasa Belanda devide et impera adalah kombinasi
strategi politik,
militer,
dan ekonomi
yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok
besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan. Dalam
konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil
untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat (http://id.wikipedia.org/wiki/Politik_pecah_belah).
Historis Politik Adu Domba di Indonesia
Adu Domba di Masa Penjajahan
Di jaman Penjajahan Politik Adu
Domba di canangkan oleh penjajah Belanda agar rakyat indonesia tidak bersatu
dan bisa dijajah selama mungkin. Di jaman penjajah ini sangat kelihatan sekali
pihak yang menghembuskan politik ini yaitu penjajah Belanda.
Kondisi Bangsa Indonesia yang
kepulauan ini dan sangat majemuk suku bangsa dan agama menjadi keunggulan namun
di mata Belanda menjadi salah satu titik lemah yang bisa dimanfaatkan untuk
dipecah belah.
Politik ini sudah terbukti handal
untuk membendung perlawanan para Pahlawan kita dari Sabang sampai Merauke.
Bahkan Pahlawan Kita yang terkenal dengan kesaktiannya pun kalah juga dengan
politik adu domba ini.
Politik Adu Domba ini bisa
dilawan dengan Persatuan dan Kesatuan, hal ini dibuktikan dengan lahirnya
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Sejak itu peran pemuda Indonesia mulai sadar
pentingnya persatuan dan kesatuan, perlawanan secara sendiri-sendiri akan mudah
dilumpuhkan oleh Belanda.
Dan Akhirnya dengan Persatuan dan
Kesatuan itu Adu Domba bisa kita redam.
Adu Domba di Jaman Kemerdekaan
Adu domba ini secara tidak sadar
di jaman setelah merdeka dan hingga saat ini masih menjadi strategi yang jitu
untuk kembali membuat Indonesia tidak maju-maju. Disaat negara-negara tetangga
kita sudah mulai berbenah menuju negara Maju kita masih saja berkutak menjadi
negara berkembang. Politik ini sudah mendarah daging disemua lini kehidupan
bangsa, isu-isu untuk menimbulkan perpecahan ini sering digelontorkan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar membuat ricuh negara Indonesia.
Di jaman kepemimpinan Soekarno,
adu domba juga mulai tumbuh kembali hal ini dengan lahirnya beberapa
pemberontakan yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Soekarno. Dan
puncaknya di pemberontakan G-30 SPKI semakin terlihat politik perpecahan itu di
Indonesia. Pemberontakan-pemberontakan ini yang akhirnya menggangu jalannya
pembangunan di Indonesia di era Soekarno. Meskipun konflik dan pemberontakan
bisa dituntaskan.
Di jaman kepemimpinan Soeharto,
politik adu domba sedikit diredam dengan program-program misalnya Transmigrasi,
TVRI menjadi Media Central, di jaman ini pemerintah begitu menguasai, dan
berperan sekali bisa menindak organisasi, atau sekelompok pihak yang disinyalir
bisa menggerogoti pemerintah untuk segera di tindak, tak hayal kalau selama 32
tahun pemerintahan Soeharto berkuasa. Meski dengan berbagai kelebihan dan
kekurangannya yang tidak kami bahas di sini, namun secara pengendalian politik
adu domba terlihat berhasil meredam konflik tersebut.
Isu-isu adu domba bisa
diminimalisir karena media yang ada di Indonesi masih sedikit. Kebebasan pers
juga belum sebebas sekarang ini. Masih ingat kita dengan Slogan TVRI, “Menjalin
Persatuan dan Kesatuan”. Slogan itu begitu dekat dengan kita untuk selalu
mengingatkan pentingnya menjalin persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan
indonesia yang sejahtera, meski akhirnya juga belum bisa karena praktek KKN
oleh rezim ini.
Adu Domba di Jaman Reformasi dan Era Digital
Isu krusial hingga jatuhnya rezim
Soeharto adalah karena Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Isu ini yang
menjadi pemersatu para anak bangsa untuk menurunkan, bahwa pemerintahan di
anggap gagal memerangi KKN dan mensejahterakan rakyat.
Adu domba di sini bisa kita lihat
perpecahan pihak yang membela pemerintah dan para reformis. Dan akhirnya
terjadi sudah reformasi. Tepat 12 Mei
2014 ini reformasi sudah berjalan 16 tahun. Banyak perubahan di
Indonesia baik pembangunan dan perekonomian bangsa kita.
Namun wajah Adu Domba tetap ada
membayangi bangsa Indonesia dengan bebagai isu-isu, baik isu sosial, ekonomi,
politik, budaya, hingga isu SARA yang selalu memcah persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
Isu-isu Adu Domba jaman dulu
banyak di lontarkan dengan cara yang lambat hanya dengan pergerakan
kelompok-kelompok hingga meledak. Namun kini isu-isu untuk memecah persatuan
dan kesatuan begitu cepat dengan hadirnya media internet. Jejaring social media
menjadi media yang bergitu cepat membroadcast pesan-pesandari pihak yang ingin
memecah persatuan dan kesatuan.
Sekali klik pesan yang di share
akan tersebar ke khalayak umum, dan apabila khalayak tidak bisa menyaring maka
akan tersulut juga api kebencian yang bisa memcah persatuan dan kesatuan
bangsa.
Kalau kita melihat ke belakang
bangsa kita ini sudah lama terpuruk oleh ulah pihak-pihak yang tidak ingin
bangsa Indoensia yang kaya raya ini maju. Menjelang pemilu dan Pilpres isu-isu
untuk memecah rakyat akan semakin banyak. Dan media internet menjadi salah satu
media yang turut andil menyebarkan. Begitulah sisi lain internet yang disalah
artikan.
Adu domba kini telah menjelma di
dunia digital untuk kembali mengubur tujuan nasional bangsa Indonesia yang
tertuang di UUD 1945 yaitu; melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahtetaan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Penyebar isu adu domba di era
saat ini begitu kelihatan dari status user name, namun user name tersebut
seolah nama palsu belaka. Saai ini penyebar begitu sulih ditebak apaka saudara
kita sendiri atau oleh pihak asing yang tidak menginginkan bangsa kita maju.
Pihak itu sulit kita temukan, seolah-oleh akita seperti perang saudara sendiri.
Pak Karno juga pernah berpesan, “Musuh di jaman penjajahan jelas yaitu penjajah
Belanda, namun musuh kalin di jaman kemerdekaan susah di ketahui karena
musuhnya adalah saudara sendiri.”.
Cita-cita kita sebagai bangsa
harus kalah oleh pihak-pihak entah itu asing atau musuh dalam selimut kita
sendiri dengan Politik Adu Domba ini. Semoga di tahun 2014 ini merupakan titik awal lagi kita sadar penting
persatuan dan kesatuan untuk Indonesia yang lebih maju tanpa adu domba.
Tagline Adu Domba tak ada matinya
dengan berbagai wujudnya di eranya. Hingga kapan bangsa kita akan mudah
tersulut oleh isu-isu perpecahan? Hingga kapan bangsa ini terus jalan ditempat
saja oleh Adu Domba. Hingga kapan bangsa ini akan menemukan momentum untuk
kembali sadar perlunya persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan Indonesia untuk Adil, Makmur, dan
Sejahtera tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, partai?. Semoga rakyat
Indonesia semakin cerdas untuk tidak ter-Adu Domba di era AFTA 2015. Semoga!!.
Tuesday, May 6, 2014
Panggilan Anak; "Papa Kholis...!!"
Suatu kebahagian sendiri bagi orang tua yang melihat tumbuh kembang anak-anaknya. Anak say ayang pertama kini sudah 2 tahun 6 bulan. Kini mulai kritis bertanya apa yang di aingin tanyakan. dan begitu tersentuh sekali saat dia memanggil Papa Kholis....! dan bunda..... serta adik aya.....
Kata-kata itu begitu merdu sekali mengalahkan lagu-lagu romantis yang pernah saya dengar. suara yang tulus dari seorang anak. Meski kadang polah dan tingkatnya membuat kami geram, namun kami tetap berusaha bersabar menghadapinya mencoba untuk bisa mendidik sesuai dengan ajaran agama kami Islam.
Anak kedua kami Kanaya sudah 3 bulan lewat, kini responnya sudah baik sudah bisa berkomunikasi meski dengan sedikit suara, senyum manisnya, tangan-tangan aktif serta kaki-kakinya begitu aktif ketika kita ajak berkomunikasi. Kami sentuh cium dan pijat...dan Mas nya begitu bangun tidur sering memanggil adik Aya.....oh begitu bahagia sekali melihatnya sambil cium dan sambil tiduran kembali di samping adiknya...
Kholis kini mulai suka naik mobil, oh begitu sedih ketika hanya dia hanya memegang mobil orang lain atau hanya di pameran. kami ingin sekali bisa membeli mobil untuk bisa membantu kami untuk transportasi saat merias istri dan bisa mengajak anak-anak kami serta mertua kami. Kami juga tidak mau memaksakan diri, kami bilang ke anak kami, Kholis sabar dulu yah....berdoa semoga papa dan bunda bisa segera beli mobil, doa juga lancar rejekinya jadi cepat kita beli mobil....
Anak kami begitu dekat sekali sama bundanya, sampai bundanya kemana dicari terus hehehe....sampai-sampai pas rewel dua-duanya saya sedih sekali hanya bisa menggendong adik Aya dan mas Kholid digendong bundanya...seperti tadi malam karena kecapekan anak kami Kholis sering bangun di tambah kondisi cuaca yang panas di Batam AC juga kurang maksimal performanya makin gak nyenyak boboknya, kami gantian saling jaga dan menina bobokkan kedua anak kami. meski waktu istirahat istri dan saya kurang. Itu semua demi anak-anak kami.....Semoga anak-anak kami nantinya bisa sedikit tahu ketika kami ceritakan masa-masa kecilnya.
Kini dengan teknologi HP yang serba lengkap bisa kita mendokumentasikan gerak-gerika anak-anak kita dengan mudah untuk kenangan masa-masa kecil mereka dan bisa kita perlihatkan nanti saat sudah besar. pasti mereka akan bisa melihat betapa lucunya mereka dulu dan menggemaskannya polah tingkahnya baik sedih, pilu, bahagia, tangis , tawa mereka memberikan cerita-cerita indah sepanjang masa....
Anak-anakku doa kami selalu terpanjat untukmu wahai Kholis dan Kanaya semoga jadi anak Sholeh dan Sholehah. Kami orang tua selalu menyayangi kalian. Kalian buah hati kami, cinta kami, pelipur lara kami, capek lelah kami dan kami bekerja untuk kalian wahai anak-anakku. i love u anak-anakku.....
by
Papa dan Bundamu
Ridwan Purwanto & Nur Laela
06-05-2014
Saturday, May 3, 2014
Selamat Hari Pers Sedunia (World Press Day), 3 Mei; Wartawan Perjuangkan Nasib Orang Lain Nasib Sendiri Tidak Ada yang Memperjuangkan
Selamat Hari Pers Sedunia (World Press Day), 3 Mei;
Wartawan Perjuangkan Nasib Orang Lain Nasib Sendiri Tidak Ada yang Memperjuangkan
Nasib Wartawan Memperjuangkan Nasib kaum teraniaya, namun nasin wartawan sednrii tidak aman. Justru kasus-kasus yang melibatkan kekerasan kepada wartawan cenderung menguap begitu saja atau juga kalah, bebas begitu saja dengan alasan belum cukup bukti.
Dari sisi penghasilan juga sama, masih banyak sekali gaji wartawan yang di bawah UMK, pengalaman saya pernah melamar jadi wartawan begitu memprihatinkan jauh sekali di bawah UMK Jogja dengan bekal sarjana Komunikasi. Nasib Wartawan di Batam pengalaman saya begitu agak lumayan karen atawaran gaji masih di atas UMK dikit, namun di bandingkan dengan bidang lain begitu jauh sekali. Kondisi ini begitu berbanding terbalik dengan kode etik yang melekat yang begitu tegas tidak boleh menerima imbalan dalam liputan tugas persnya.
Nasib Wartawan semoga ada perbaikan ada yang membelanya dan Dewan Pers bisa menjadi motivator untuk mendorong kepada pemilik usaha pers untuk memberikan gaji yang setimpal dengan tugas mulia yang diembang sebagai penyaur lidah rakyat, suara rakyat suara tuhan...dan Pers sebagai "Watch Dog" negara ini.
Tanpa ada perubahan nasib pasti banyak sekali wartawan yang sembunyi-sembunyi menerima imbalan dan jurnalis jujur akan teraniaya bahkan korban nyawa tanpa ada yang membelanya termasuk teman sesama wartawan. karena pemberitaan yang di beritakan untuk mengungkap kasus tersebut juga lama-lam menguap saja.
Sampai kapan wartawan yang memperjuangkan nasib orang lain, nanti ada juga yang bisa memperjuangkan nasib para wartawan untuk kebaikan dan kemajuan bangsa....
Selamat Hari Pers Sedunia (World Press Day), 3 Mei 2014
salam
Ridwan Purwanto
Subscribe to:
Posts (Atom)