Selamat Hari Pers Sedunia (World Press Day), 3 Mei;
Wartawan Perjuangkan Nasib Orang Lain Nasib Sendiri Tidak Ada yang Memperjuangkan
Nasib Wartawan Memperjuangkan Nasib kaum teraniaya, namun nasin wartawan sednrii tidak aman. Justru kasus-kasus yang melibatkan kekerasan kepada wartawan cenderung menguap begitu saja atau juga kalah, bebas begitu saja dengan alasan belum cukup bukti.
Dari sisi penghasilan juga sama, masih banyak sekali gaji wartawan yang di bawah UMK, pengalaman saya pernah melamar jadi wartawan begitu memprihatinkan jauh sekali di bawah UMK Jogja dengan bekal sarjana Komunikasi. Nasib Wartawan di Batam pengalaman saya begitu agak lumayan karen atawaran gaji masih di atas UMK dikit, namun di bandingkan dengan bidang lain begitu jauh sekali. Kondisi ini begitu berbanding terbalik dengan kode etik yang melekat yang begitu tegas tidak boleh menerima imbalan dalam liputan tugas persnya.
Nasib Wartawan semoga ada perbaikan ada yang membelanya dan Dewan Pers bisa menjadi motivator untuk mendorong kepada pemilik usaha pers untuk memberikan gaji yang setimpal dengan tugas mulia yang diembang sebagai penyaur lidah rakyat, suara rakyat suara tuhan...dan Pers sebagai "Watch Dog" negara ini.
Tanpa ada perubahan nasib pasti banyak sekali wartawan yang sembunyi-sembunyi menerima imbalan dan jurnalis jujur akan teraniaya bahkan korban nyawa tanpa ada yang membelanya termasuk teman sesama wartawan. karena pemberitaan yang di beritakan untuk mengungkap kasus tersebut juga lama-lam menguap saja.
Sampai kapan wartawan yang memperjuangkan nasib orang lain, nanti ada juga yang bisa memperjuangkan nasib para wartawan untuk kebaikan dan kemajuan bangsa....
Selamat Hari Pers Sedunia (World Press Day), 3 Mei 2014
salam
Ridwan Purwanto
No comments:
Post a Comment