Catatan Kecil Ayahmu, Wahai Bidadari 27 Februari 2014, "Kanaya Nur'aini Purwanto"
Syukur alhamdulillah kami sekeluarga panjatkan kepadamua Ya Allah atas nikmatMu ini ya Robb,...
Bulan Januari, anak pertama kami lahir 14 Januari 2012, berdasarkan HPL dari dokter kandung Dr. Zulfikar Anas, S.POG di perkirakan pada Januari juga anak kedua kami lahir. Istri saya begitu senang tak sabar menunggu kelahiran anak kedua kami.
Meski persiapannya tidak seheboh anak pertama kami, saya sebagai suami yang siaga sudah membatasi kerjaan yang jauh-jauh dan lama. apalagi harus tugas luar kota wah jelas saya pending saja. Job dokumentasi juga saya berikan ke tim lain yang mengerjakan.
Kini tiba tanggal 18 Januari 2014 kami cek ke dokter di RSBK, sudah USG dan di cek dokternya hasil USG air ketubannya masih bagus, namun harus cek rekam jantung yah di ruang bersalin untuk lebih jelasnya kondisi bayi di kandungan, kata dokter.
Setelah di cek hasil rekamjantung bagus, maka disarankan untuk sekitar 1 minggu lagi saja, di tunggu kontraksi tidak. Saat ini bayi juga sudah sempurna siap juga lahir, tapi kita tunggu kontraksi saja karena semua masih bagus, jelas dokter Zul.
Satu minggu telah berlalu hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014, istri saya sudah tidak sabar pengen lahir anak kedua kami. Paginya kami belanja ke pasar untuk persiapan masak sekitar beberapa hari, mertua kami membatu jaga anak pertama kami jadi biar tidak repot kami belanja dulu sebelum ke rumah sakit.
Jam 10-an kami pergi ke RSBk untuk cek kandungan dan USG, istri kami pengennya di induksi lagi aja dok, dulu anak pertama kami juga begitu. Dokter yakin anda siap buk??
Istri ya dok saya sebagai suami ya mendukung kalau feeling istri seperti itu. Setelah masuk ruang bersalin di rekam jantung, pasang infus, saya disuruh tanda tangan surat perjanjiang tindakan suntik, transfusi, tes darah, dll. setelah itu ke admission untuk pesan kamar rawat inap. Ya tidak menunggu lama bisa dapat kamar, kami memilih kelas 2 saja yang bisa terjangkau dan saya rasa rumah sakit sekarang pelayanannya juga bagus, kalau tidak bagus pasti sepi pasien. pasien sekarang apalagi di Batampasti cerdas.
Setelah itu saya membeli resep obat untuk istri di apotik rumah sakit yang lumayan juga obatnya, namun tidak apa demi istri tercinta.... cie cie
Setelah itu tes obat ada alergi obat tidak, dan kemudian induksi lewat infus dimulai, sekitar sejam mulai mules-mules dikit kata istri saya...namun tidak semules saat anak pertama katanya.
Karena jam 12.00 WIB dapat makan siang, dengan sabar saya suapin dan bantu makan. Istriku mau makan sendiri saja belum mules-mules kok. setelah makan saya sholat dulu. kemudian istri di cek oleh bidan ternyata baru pembukaan 1, yahh lama dunk hehe.
Kakak ipar, Mbak Lita juga bekerja di RSBK sudah lama sekali, hal ini sangat membantu sekali memberikan semangat kepada istri yang kuat dan sabar yah...jadi semangat juga dech nungguin istri.
Istri di sarankan untuk jalan-jalan dulu saja, ya kami mengikutinya, ya karena belum terbiasa di infus jalan2 sekitar sejam eh infusnya mampet. kami balik ke kamar dech. disarankan istrinya saja yang bawa tiang infusnya biart gak mampet.
Setelah ruangan siap istri dipindah ke ruang inap di ruang mawar 106-3. dulu saat anak pertama juga di kamar ini sebelumnay di sebelahnya seh terus di pindah. hehe...
istri tiduran kami mengobrol gimana ma..sudah mules atau kontraksi belum, istri menjawab"belum pa kok lama yah gak kayka Kholis, anak pertama".
Ya yang sabar...ya kita jalan-jalan dulu saja
Kami jalan2 di luar duduk, naik turun tangga ya bedanya hanya bawa tiang infus saja selebihnya biaya kayak tidak mau lahiran hehe.
Waktu terus berjalan hingga malam hari eh sekitar jam 7 an baru pembukaan 2, yah hingga malam lama kali nambah bukaannya saat di tes.
Ya dengan persiapan yang hanya sekitar 2 hari eh ternyata kurang ma baju-bajunya.
Saya ijin ke istri ke Nagoya Hil dulu beli daster dan roti dan alat mandi dulu yah ma. dengan cepat saya belanja karena was-was juga sendirian istri.
menunggunya membuat cemas juga sayanya, untuk mengurangi cemas saya sholat dan berdoa membaca ayat-ayat pendek yang saya hafal. hingga tertidur juga di kursi samping istri.
Hari kedua...
Pagi-pagi sudah bangun karena istri sering ke belakang karena efek infus ya istri saya tanya gimana ma, sudah semakin sering gak mulesnya??, jawabnya, "belum pa masih dikit-dikit aja".
setelah itu sholat Subur, semabri itu saya mijitin kaki istri biar tidak pegel karena tiduran saja.
Pagi-pagi istri mandi, dan dilanjutkan sarapan dan keluar untuk jalan-jalan. Karena hari minggu terasa sunyi dan sepi di RSBK, lebih santai tidak seperti hari kerja, namun dokternya tepa datang jenguk nya sekitar siang sekitar jam 11/12 jenguk untuk mengontrolnya.
Hingga pagi ini pembukaan baru buka 4 ya lama sekali yah, ya bagi bapak-bapak yang menungguin pasti kerasa lama sekali, tapi bagi seorang ibu tentu pasti semakin lama lagi, dengan kandungan yang besar gerak sudah terbatas, waktu itu terasa lama, eh tapi dengan kesabaran dan ikhlas pasti bisa.
Siang itu istri kangen dengan anak pertama kami makanya dia sedih, dan kami telpon lagi hari pertama kami telpon anak kami luar biasa tidak manja seperti ada bundanya, kali ini dengan eyangnya maen, malah bunda Mas Kholis ge maen, adik mana bunda? ya anak kami tidur pertama tanpa kami berdua tidak rewel ternyata membuat kami haru sekali. luar biasa.
Hari kedua ini juga tidak rewel masih maen dengan eyangnya dan tetangga dekat rumah, setiap siang habis jam jenguk dokter saya sempatkan pulang sebentar untuk melihat anak pertama, dan sambil menceritakan bahwa bundanya lagi di rumah sakit mau lahiran adik, jadi jangan rewel yah kalau dah lahir nanti kita lihat adik yah. sayang adik kan??/, Kholis jawab" iya, bunda, bunda mana, adik mana? dengan suara yang belum jelas namun bisa mulai dipahami apa bunyinya...."
Minggu malam jam 22.00 WIB direkomendasikan ke ruang bersalin karena sudah pembukaan 5 setelah dicek oleh bidan. Menunggu di ruang bersalin semakin sunyi sekali, gak da pasien di sebelahnya hanya kami berdua dan bidan, perawat di ruangannya.
Jam 00.00 Bidan mengecek dan bilang udah pembukaan 6 isirahat dulu yah buk, tadi dokter Zul menunggu sampai jam 12 kurang keran belum nambah-nambah beliau pulang. wah jadi begitu tinggi integritasya seorang dokter yah.
saya sempat membayangkan bagaimana dengan keluarganya, anaknya di hari minggu harus masuk mengecek pasien, terus kapan waktu jalan-jalan dengan keluarganya yah??? ya luar biasa meski banyak kasus tentang mal praktek, namun pasti semua dokter yang baik tidak ingin pasiennya itu kenapa-napa. pasti ingin berbuat terbaik untuk pasiennya. namun kadang dikondisi sakit dan jaga orang sakit kondisi kita sensitif makanya denger kata-kata yg agak gmn dikit pasti agak sakit atau mudah tersinggung ya itu hasil sementara saya sih ya pura2 sok jadi peneliti psikologi komunikasi cie-cie.
Kembali lagi malam ini badan begitu lelah karena tidak bisa tidur dengan enak hanya bisa di kursi atau di karpet saat di ruang inap. karena di ruang bersalin tidur di kuris sebelum tidur kami bincang memberikan semangat kepada istri untuk kuat, berdoa, ada adik dan kakak yang memberikan doa-doa untuk dibacakan agar lancar persalinannya.
Obrolan saya ini, kayaknya adik ini mau lahir nya hari Senin yah, seperti saat mengobrol di ruang inap istri saya yah papa gt jangan lama-lama lah hari Minggu aja ya dik jangan lama-lama di perut bunda.
Yah papa aja sudah gitu yah tuh coba beneran kan ini gak mau lahir di minggu kan, malam itu istri saya bilang.
Hari Senin ku bilang ma istri, adik mau kyak papa yah lahirnya hari Senin, hehe ya udah baik-baik yah ayo bobok dulu berdoa. sebelum tidur saya sholat Isya' dan tahajud dulu di samping Bed istri tiduran.
Jam 00.00 itu infus yang dipasang hanya infus saja tanpa ada obat induksi,
Jam 02.30 Begitu sepi istri laper, roti di ruang inap, saya keluar ke arah ruang inap yah sepi sekali, ya agak giman agitu tapi karena demi istri ya bismillah saja, eh ternyata parawat juga pada tidur semua di kunci pula ya udah saya balik lagi. ma minum aja yah, tetap aja sering uang air kecil efek infus kali yah. dengan sabar dan pelan-pelan ke kamar mandi .
Jam 04.00 saya sudah terbangun lagi karena istri pengen pipis lagi, ya saya anter kembali, dan menunggu Subuh sambil berdoa membaca surat pendek yang saya hafa dan sambil memijit kaki istri biar tidak pegel. Subuhpun tiba saya ijin sholat ke istri ayo ma, baca niatnya meski sudah da flek darah ya yang penting tetap berdoa yah..
Jam 05.30 WIb Senin 27 Januari 2014, tiba-tiba ruang bersalin ada yang datang pasien yang mulai pendarahan, sambil teriak-teriak kesakitan karena dah mau lahiran kayaknya, ternyata ari-ari di bawah, jadi disarankan operasi agar tidak beresiko kepada ibu dan anaknya.
Karena bidan semua sibuk memberikan pertolongan kepada pasien ini, kami jadi serem juga makanya istri saya pengen nunggu di luar aja yah pa. habis di luar duduk dan jalan-jalan kecil saya abilkan kue d ruang inap dan sarapan dulu eh sebentar kemudian sarapan pagi datang.
Jam 08.00 ada pasien lagi, mau lahiran lagi dan jam 9-an ada lagi tiba-tiba satu ruangan yang ada 4 bed itu penuh, dari 4 ini 3 nya mau operasi semua, yang pasien kedua umur nya hampir 10 bulang belum kontraksi-kontraksi si pasien nya pengen opreasi saja karena anak pertamanya juga oprasi cesar. pasien yang lain juga sama.
Jam 09.00 an Istri saya di suruh pindah ke ruang persalinan di sana sudah dengan bed khusus untuk lahiran, di bed yang sama jadi ingat 2 tahun yang lalu saat menungguin sitri lahiran anak yang pertama di perkirakan lama lahir ternyata lahirnya lebih cepat, perkiraan malam anak pertama lahir sore hari.
Kini pengalaman yang sedih, senang, yang melihat langusng detik-detik anak lahir semakin membuat kita bersyukur kepada Allah SWT akan semua kebesaranNYA.
Kakak Ipar datang karena masuk pagi, sebelum dokter nya buka masih sempat melihat istri dan mengobrol memberikan semangat. makasih kak Lita. begitu masuk ruangan ini, saya sms semua keluarga mohon doa restunyanya mohon diperlancar persalinan istri saya.
Ada cerita jam begitu sudah masuk ini ada telpn masukdi HP istri karena tidak saya angkat, maknya SMS, eh ternyata dari Bang risky yang masu ngasih job rias pengantin, Ya Allah rejeki adik nech ku bilang, ya terus di hubungi lah temen istri untuk menggantikan rias pengantin tersebut.
Jam 10.00 WIB kurang istri mulai kontraksi yang kuat, apalagi setelah dilakukan tindakan dipecahkan air ketubannya, karena kuat ketubannya atau juga lengket kata Bidan.
begitu Dokter tiba semua dengan perlengkapannya yang telah dipersiapn sejak jam 09.00 WIB, ada oksigen, dan alat-lat lainnya yang kurang tahun namanya saya karena banyak. Dokter memberikan instruksi ayo ngeden, ternyata ngeden istri kurang bagus, ayo buk yang benar di kasih contoh ngeden yag benar bukan di suara namun di perut buk, dua kali ngeden Alhamdulillah kepala anak kami mulai kelihatan rambut hitamnya lebat, kemudia dilakukan tindakan di bersihkan saluran pernafasan, tenggorokan,
Bunyi tangis kecil putri kami keluar oek..oek....diselimutin dan di bawa ke ruang bidan untuk di hangatkan sambil di data, tinggi, berat, di beri tanda juga. Ini sangat menggangkan karena saya kembali melihat moment yang dulu pernah terjadi.
Setelah di timbang berat putri kami ini 3190 gram, di ukur tingginya 46 cm, dan di cap kaki kanan, kaki kiri buat data, setelah di bedong oleh bidan, saya disuruh mengumandangkan Adzan di telinga kanan putri kami ini, pegennya sih direkam cuma tidak ada yang mau di suruh rekam video ya gak da deh hanya foto gak papa yah dik, nanti papa kasih contoh ceh dan lihat fotonya hehehe.
setelah itu eh pipis deh adik ne, terus di ganti lagi baju dan bedongnya, foto-foto lagi untuk kenangan, setelah itu Bidan membawa untuk diperlihatkan ke Istri saya, terharu sekali begitu melihat moment ini istri memeluk putri kami, bilang "adik cantik" jadi anak sholehah yah..!! putri kami ini saat di imunisasi di pahanya tidak nangis hanya ekk...
Setelah itu di bawa dengan kereta bayi itu sebelumnya saya tanda tangan berkas untuk dibawa ke kamar bayi. di ruang bayi saya kembali merasakn moment-moment yang menegangkan tentang serah terima bayi dan di cek kelengkapan alat indera putri kami, dari mata, bibir, mulut, telinga, kengkapan kaki, tangan, jari, kelamin, dubur dll, semua lengkap alhmdulillah dan diperlihatkan jug apa tanda lahirnya. putri kami ini ada tand alhirnya di telinga kanan ada bintik kecil di telinga, alhamdulillah atas berkahmu Ya Robb semua sempurna amien...saya panjatkan kepadaMu.
Setelah itu tanda tangan berkas dan putri kami di bersihkan dan dimandikan setelah itu dihangatkan.
Saya mengabari Bapak, Eyang, saudara berita bahagia ini, dan saya kembali menemani istri sebentar. Setelah ada yang menemani istri saya menebus obat, setelah obat saya tebus saya pamit ke istri dan kakak ipar dari Tanjungpinang untuk mau menguburkan Ari-Ari anak kami ini.
Saya ke pasar Jodoh untuk membeli perlengkapan untuk menguburkan ari-ari ini. tak sabar juga saya ini ke rumah.
Setelah sampai rumah saya mencuci ari-ari dengan air dilanjutkan dengan air dangaram dan dilanjutkan dengan air asam jawa sampai bersih. Dan dibungkus dengan kain putih. sebelum mengubur saya mandi dan sholat Dhuhur karena sudah waktunya sholat Dhuhur dan berdoa, serta bersyukur atas kelahiran putri kedua kami ini dengan selamat dan ibundanya juga selamat, amien. dilanjutkan dengan menguburkan ari-ari disamping ari-ari Mas Kholis di depan rumah.
Setelah siap-siap, tak sabar anak kami Kholis ingin melihat adik-"adik, adik,...." begitu terus dia ingin sekali melihat adik. dan bundanya.
bersama eyangnya kami bertiga naik motor revo saya yang setia mengantarkan kami. eh tenyata ada ujian naik tanjakan di bengkong harapan dorrrr eh kempes deh ban belakang saya. karena panas dan ban yang sudah tua kemarin sempen saya tambah angin karena kurang angin eh sekarang meletus mungkin kepanasan, dan ada lubang juga kena kerikil kecil pas di lubangnya kali. yah sudah gak papa untung dekat dengan bengkel. saya ganti Ban baru aja luar dalam pake merek yang bagus biar awet hehehe.
Setelah itu jemput anak dan eyangnya yang nunggu di ruko kios cina sambil beli jajan anak-anak. kemudian saya nadzar mau memberikan roti kepada bidan dan perawat yang membantu persalinan istri dan merawat istri di RS. kemudian pelan-pelan sampai juga di RSBK eh ternyata sudah dipindahkan istri saya ke ruang inap.
Kak Zahra dan bundanya Mbak Ana, maen di luar ruangan karena Kak Zahra ini tak mau diem orangnya takut ganggu pasien yang lagi istirahat. setelah saya tiba kami semua masuk dan beberapa saat kemudia pulang untuk gantian dulu.
Anak kami begitu senang ketemu bundanya, bundanya juga kangen tak melihat selama 3 hari ini baru lihat. Anak kami langsung tanya adik mana?....bundanya jawab adik masih bobok di ruang bayi tar sore lihatnya yah...
Sembari menunggu sore kami maen dengan Kholis, eyang ternyat acaek juga dia bobok sambil menungguin anak keduanya yaitu istriku ini Nur Laela.
Setelah mandi ganti baju istri saya habis magrib ke ruang bayi, eh ternyata putri kami masih di hangatkan karena kedinginan katan bu Bidan. ya kami menunggu dan melihat dari jauh. Anak kami Kholis melihat sambil bilang "adik-adik, adik mana???"
"Sabar yah", kata saya. Karena takut malam eyang dan Kholis pulang duluan dah di jempaut Om Umar, belum lihat langsung adiknya.
Setelah itu istri disuruh menunggu di ruang laktasi dan beberapa saat kemudian putri kami dianterin untuk di inisiasi ASi namun karena baru lahir masih bingung heheh lucunya....bersyukur dech kami dapat anak sepasang ini...Alhamdulillah...
eh ternyata budhe dan pak dhe atau mas kandung saya di Batam ini datang dia mantri, istrinya perawat di RSBK ini dan Kak Ina datang asikkk sambil ngobrol-ngobrol di suruh makan bubur kacang ijo istri saya.
Budhe menggendong putri kami dan kemudian pak Dhe. Sekitar jam 8-an pamit pulang mereka. Kami juga akan balik ke ruang inap. Sekitar jam 22.00 WIB putri kami dianterin ke ruang inap untuk tidur bersama kami, asiknya dulu Mas Kholis tidak seperti inikarena lahirnya ketuban hijau dari harus dimonitor terus selama 3 hari di ruang bayi.
Anak cewek ternyata kebiasaan pipisnya lebih sering heheh ya kami agak begadang juga nih gantiin popoknya adik..
Tak terasa hari selasa pun tiba, jam 10.00 WIB dokter anak Dr. Iman T, SPA mengecek anak kami dan bilang bagus ini boleh pulang, dan nanti bisa kontrol lagi seminggu lagi bisa di rumah sakit atau di klinik dia di Sei Panas.
Siang harinya baru dokter Zul jenguk untuk mengecek kondisi istri, dan hasilnya bagus dan diperbolehkan pulang. Karena Melayu yah disarankan oleh eyang ya pulangnya sore saja setelah Ashar saja biar dianggapnya hari Rabu gt, selasa kurang bagus ya kami ngikut saja niatnya untuk kebaikan.
Setelah diperbolehkan pulang saya ijin ke Istri untuk jemput Kholis dan eyang dulu, saya pulang ke rumah dan jemput anak kami.
Begitu senangnya anak kami melihat langusng adiknya di box Bayi, adik, dan digendong bundanya kemudian mas Kholis cium pipi adiknya...
Ternyata ketakutan kami kalau mas Kholis iri ternyata tidak ada,
Setelah mengurus adminsitrasi semuanya, ya biaya persalinan, inap dan bayi lumayan juga gak mahal kok dibangkan kabahagian yang diperoleh.
ya kami pulang pamitan ke perawat terima kasih atas bantuannya dan menuju ke ruang bayi untuk serah terima pengambilan bayi oleh ibunya/ orang tuanya dan jam setengah 5 sore pulang dech ke rumah...
Eyangnya tak lupa menyiapkan beras kuning dan koin sesuai adat melayu di lempar ke perempatan-perempatan da di depan rumah ya kembali lagi yang penting niatnya untuk kebaikan hanya Allah SWT semata.
Sampailah putri kami ini di rumah kami, Syukur alhamdulillah telah lahir dengan selamat putri kami 'Kanaya Nur'aini Purwanto" padachari Senin 27 Januari 2014, jadi anak yang Sholehah yah nak...
Catatan kecil Ayahmu
Ridwan Purwanto
No comments:
Post a Comment